Latest Updates

Mengenali Kanker Serviks

Mengenali Kanker Serviks  - Waaw Banget. Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim adalah pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita pada usia berapa pun bisa menderita kanker serviks. Tapi penyakit ini biasanya memengaruhi wanita yang aktif secara seksual antara usia 30-45 tahun. Kondisi ini sangat jarang terjadi pada wanita berusia di bawah 25 tahun.


Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan vagina, biasanya muncul setelah berhubungan seks, pada masa antara menstruasi atau setelah menopause. Jika terjadi pendarahan, belum berarti Anda menderita kanker serviks. Konsultasikan kepada dokter secepatnya. Jika dicurigai adanya kanker serviks, rujukan ke dokter spesialis akan diberikan.

Penderita Kanker Serviks di Indonesia

Menurut WHO, terdapat 490.000 perempuan di dunia terkena kanker serviks pada tiap tahunnya. 80% di antaranya berada di negara berkembang seperti Indonesia. Tiap satu menit muncul kasus baru dan tiap dua menit terdapat satu orang meninggal karena kanker serviks. Jadi bisa disimpulkan bahwa kanker serviks adalah suatu kanker yang sering menyerang wanita.

Di Indonesia, per harinya, diperkirakan muncul 40-45 kasus baru dan sekitar 20-25 orang meninggal karena kanker serviks. Berarti tiap bulan Indonesia kehilangan 600-750 perempuan akibat kanker serviks. Angka kematian kanker serviks di Indonesia cukup tinggi. Sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Ketika memeriksakan kondisi, kanker sudah menyebar ke organ lain di dalam tubuh. Ini menyebabkan biaya pengobatan makin sulit.
Human Papillomavirus sebagai Penyebab Utama Kanker Serviks

Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). HPV adalah kumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin. HPV sangat umum ditularkan melalui hubungan seks dan juga dapat menjadi faktor penyebab munculnya kanker serviks. Ada banyak jenis HPV dan sebagian besar adalah virus tidak berbahaya. Meski begitu, ada beberapa jenis HPV yang bisa mengganggu sel-sel leher rahim untuk berfungsi secara normal. Dan pada akhirnya bisa memicu munculnya kanker.

Dari banyaknya jenis HPV, ada dua jenis virus HPV, yaitu HPV 16 dan HPV 18 yang paling berbahaya. Kedua jenis HPV inilah yang menyebabkan 70% kasus kanker serviks. Banyak wanita tidak menyadari telah terkena infeksi karena HPV jenis ini tidak menimbulkan gejala. Tapi penting untuk menyadari bahwa ini infeksi yang sering terjadi. Banyak wanita yang terinfeksi tidak mengalami kanker.

Kondom bisa melindungi Anda dari HPV saat berhubungan seks, tapi tidak selalu memberi keamanan dari infeksi. Saat terinfeksi HPV, sistem kekebalan tubuh wanita mencegah virus untuk melukai rahim, tapi pada sebagian wanita, virus HPV bisa bertahan selama bertahun-tahun. Hal ini mengakibatkan sel-sel yang berada di permukaan leher rahim bisa menjadi sel kanker.

Vaksin untuk mencegah infeksi HPV yang berisiko menyebabkan kanker sudah tersedia. Vaksinasi HPV yang saat ini ada adalah vaksin bivalen untuk HPV 16 dan 18 atau vaksin kuadrivalen untuk HPV 6, 11, 16 dan 18.

Pentingnya Langkah Screening untuk Mendeteksi Kanker Serviks


Selama bertahun-tahun, dinding sel permukaan leher rahim mengalami banyak perubahan. Meski jarang terjadi sel-sel ini bisa perlahan-lahan berubah menjadi kanker, tapi perubahan sel di leher rahim bisa dideteksi sejak dini. Pengobatan ketika sel-sel masi dalam tahap pra-kanker bisa dilakukan agar risiko terkena kanker serviks bisa berkurang.

Screening untuk kanker serviks juga dikenal dengan sebutan pap smear atau tes smear. Pap smear berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel yang abnormal. Selama melakukan pap smear, sampel sel diambil dari leher rahim. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop.

Screening serviks bukanlah tes untuk mendiagnosis kanker serviks. Tes ini berguna untuk memeriksa kesehatan sel-sel di leher rahim dan mendeteksi jika ada sel yang abnormal. Dengan mendeteksi dan mengangkat sel-sel yang abnormal, kanker serviks dapat dicegah secara maksimal. Tes pada kebanyakan wanita menunjukkan hasil yang normal. Tapi sekitar 5% tes menunjukkan adanya perubahan abnormal pada sel-sel leher rahim.

Perubahan ini kebanyakan tidak berujung kepada kanker dan sel-sel abnormal mungkin bisa kembali normal dengan sendirinya. Tapi pada beberapa kasus tertentu, sel-sel yang bersifat abnormal perlu diangkat karena berpotensi berubah menjadi kanker.

Hasil tes smear yang abnormal tidak menjadikan seorang pasien sebagai pengidap kanker. Kebanyakan hasil abnormal disebabkan oleh infeksi atau adanya sel berisiko kanker yang bisa ditangani. Disarankan pada wanita yang telah aktif secara seksual dan berusia 25-49 tahun diperiksa tiap tiga tahun sekali. Sedangkan wanita berusia 50-64 tahun diperiksa tiap lima tahun sekali. Hubungi dokter untuk mencari tahu lebih banyak tentang pemeriksaan ini.

Tingkat Stadium Menentukan Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung pada beberapa faktor. Kanker serviks bisa diobati dengan cara operasi jika didiagnosis pada tingkat awal. Pada beberapa kasus, rahim bisa dibiarkan saja. Tapi kadang-kadang selain serviks, rahim juga perlu diangkat. Proses operasi untuk mengangkat rahim disebut sebagai histerektomi.

Sedangkan radioterapi adalah operasi alternative untuk kanker serviks stadium awal. Pada kasus tertentu, radioterapi juga dipakai berdampingan dengan operasi. Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut, biasanya dirawat dengan penggabungan kemoterapi dan radioterapi. Beberapa penanganan bisa memiliki efek samping yang berat dan untuk jangka panjang. Termasuk di antaranya adalah menopause dan kemandulan.

Efek Samping Kanker dan Pengobatan

Komplikasi sering terjadi pada wanita yang menderita kanker serviks. Komplikasi bisa muncul sebagai akibat langsung dari kanker atau efek samping dari penanganannya. Misalnya karena radioterapi, operasi, atau kemoterapi. Efek samping dari kanker serviks bisa kecil atau bahkan bisa mengancam nyawa. Efek samping kecil seperti pendarahan kecil di vagina atau sering kencing. Sedangkan yang berbahaya bisa menyebabkan pendarahan parah dan gagal ginjal.
Harapan Hidup Penderita Kanker Serviks

Masa depan pengidap kanker serviks ditentukan oleh diagnosis stadium kanker serviks yang diterima. Stadium kanker serviks bertahap dari satu hingga empat. Stadium ini menggambarkan tingkat perkembangan dan penyebaran kanker. Angka harapan bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah didiagnosis kanker serviks, dikelompokkan ke dalam status stadium:

    Stadium 1 – 80%-99%
    Stadium 2 – 60%-90%
    Stadium 3 – 30%-50%
    Stadium 4 – 20%

Tidak ada satu cara khusus untuk melakukan pencegahan terhadap kanker serviks. Tapi ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena kanker ini. Anda sedang membaca Mengenali Kanker Serviks.

0 Response to "Mengenali Kanker Serviks "

Post a Comment